20110111

Minggu, 17 Januari 2010

The Black Hole United Charity: Konser Solidaritas Musisi Bawah Tanah
 Konser penggalangan dana untuk bassist Dirty Edge yang menderita pendarahan otak.

Oleh : Wendi Putranto


Foto oleh: Wendi Putranto

Konser penggalangan dana bertajuk The Black Hole United Charity For Rigo Dirty Edge yang digelar komunitas The Black Hole Sabtu malam (16/1) di Manchester United Café Bar, Jakarta akhirnya berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 11 juta yang di dapat dari penjualan tiket, donasi, lelang dan sebagainya.

Band grindcore Noxa semalam menjadi headliner acara tersebut. Seharusnya dijadwalkan masih ada penampilan dari Anda with The Joints, RGB dan GRIBS namun acara terpaksa dihentikan karena berbarengan dengan siaran langsung liga Inggris Manchester United Vs Burnley.

Sebelumnya tampil Seringai membawakan satu nomor yang dipopulerkan Anthrax di album State of Euphoria, “Anti Social”. Arian13, vokalis Seringai sempat menyatakan rasa simpati kepada pihak istri dan keluarga atas sakit yang diderita Rigo sebelum akhirnya menyindir halus para penggemar MU dengan berkata “Kenapa tidak nonton bola di rumah saja?” Penonton pun spontan bersorak sorai.

Unit metalcore Bandung, Burgerkill semalam juga tampil berbahaya. Band yang segera berangkat ke Perth, Australia untuk tampil di festival Big Day Out di antaranya bersama Mastodon dan Fear Factory ini membawakan “Shadow of Sorrow” serta cover “Atur Aku” milik Puppen yang segera disambut moshing dan sing-along para penonton.

Antiseptic, salah satu pionir punk hardcore ibukota yang baru saja merayakan 20 tahun eksistensi mereka tampil gahar pula membawakan nomor-nomor mereka seperti “Fight Back to Survive”, cover A.M.Q.A. “Jetson” dan lagu baru bertitel “Politik.”

Highlight konser semalam terjadi ketika band thrash revival, Gigantor tampil mengusung rentetan nomor-nomor thrash klasik seperti “Hit the Lights”, “Cowboys From Hell” hingga “Raining Blood”. Segerombolan metalheads pun merangsek ke depan panggung, menghempaskan kepala dan saling berbenturan dalam damai seraya merebut mic.

Sementara sebelumnya trio anarcho punk radikal terbaik dari selatan Jakarta, Marjinal juga tampil memanaskan suasana dengan nomor-nomor protes namun catchy mereka.

Konser yang menampilkan pula band-band rock bawahtanah lainnya seperti Inlander, Zi Factor, Master Wu, Slimer hingga F.O.D. ini digagas dalam rangka menggalang dana pengobatan bagi Rodrigo Pasaribu alias Rigo yang mengalami pendarahan otak dan kini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Rigo sebelumnya dikenal sebagai bassist band hardcore Dirty Edge yang sangat aktif pada pertengahan dekade 90-an di ibukota. Belakangan ia juga sempat menjadi jurnalis hiburan di salah satu media massa.

“Dana yang masih dibutuhkan (untuk perawatan Rigo) lebih dari Rp 100 juta,” tulis Eno, jurnalis majalah Aneka yang pertama kali menyebarkan informasi sakitnya Rigo melalui Facebook.

Di acara sebelumnya yang digelar komunitas jurnalis hiburan pada Kamis malam (14/1), menurut Nanda, isteri Rigo, telah terkumpul dana sebesar Rp. 70 juta.

“Sebelum berangkat ke sini Rigo sempat bilang ke saya untuk menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya atas perhatian teman-teman semua, dia pengin sekali datang kesini katanya,” ujar Nanda ketika menerima hasil donasi dari panitia di atas panggung.

“Begitu mendengar sakitnya Rigo, kami langsung teringat dengan yang dialami almarhum Robin Noxa. Makanya teman-teman di komunitas langsung berinisiatif bikin penggalangan dana, lebih cepat, lebih baik. Inilah yang bisa kami bantu sebagai bentuk solidaritas persahabatan,” jelas Arie, salah seorang aktivis komunitas The Black Hole.

The Black Hole merupakan komunitas rock independen di Jakarta yang memberikan ruang bagi band-band rock lokal tua dan muda untuk mengekspresikan kebebasan bermusik di tengah kondisi industri musik tanahair yang sangat diskriminatif terhadap genre rock seperti saat ini.

Komunitas ini aktif sejak awal dekade 90-an dan sebelumnya banyak mendukung pergerakan band-band rock alternatif, punk rock lokal di berbagai klub malam Jakarta seperti Voila, Prost, Green Café hingga kini di BB`s (setiap Kamis malam) dan Manchester United Café (setiap Senin malam).


Sumber: http://www.rollingstone.co.id/read/2010/01/17/585/5/1/The-Black-Hole-United-Charity-Konser-Solidaritas-Musisi-Bawah-Tanah/15

No comments:

Post a Comment